I. Kelahiran
Pada tanggal 17 Januari 1996 di sebuah rumah sakit di BandarLampung yang bernama RS Swasta Bumi Waras. Seorang bayi perempuan yang lucu dan menggemaskan lahir dengan berat 3.3 kg dan panjang 49 cm yang merupakan ukuran normal untuk bayi yang baru lahir. Bayi yang lahir dari pasangan Bapak Ir. Totok Hari Priyanto dan Ibu Dwi Yanuarsi S.Pd diberi nama oleh orang tuanya denagn nama SEKAR MENTARI. Dimana makna dari nama itu sendiri adalah sekar yang berarti bunga dan mentari yang berarti matahari.
Ada beberapa cerita menarik di balik lahirnya sang penulis. Pada hari kelahirannya, yaitu pada tanggal 17 Januari 1996 sekitar pukul 20.35 malam, ibunya harus melahirkan penulis sendirian tanpa ditemani ayah dari penulis karena ayahnya harus menjalani dinas di luar kota. Sehingga ibunya hanya ditemani nenek dan pamannya. Uniknya, pada saat dilahirkannya sang penulis, pada saat bersamaan nenek dan pamannya mendengar kabar bahwa ayah dari sang penulis mengalami kecelakaan. Untung saja itu bukan kecelakaan yang parah. Lalu cerita yang lainnya adalah penulis sempat tertukar dengan bayi lain di rumah sakit tersebut. Ia tertukar dengan seorang bayi laki-laki. Untung saja neneknya segera menyadari hal itu dan segera melapor pada suster yang bertugas pada saat itu, dan sang suster segera mengatasi Permasalahan itu, dan syukur penulis dapat kembali pada pangkuan ibunya.
II. Balita
Penulis mengahbiskan masa balitanya di Perumahan I Blok D No.1 PT. GPM. Penulis termasuk anak yang cepat dalam pertumbuhan karena ia mendapatkan ASI intensif Karena ibunya belum bekerja pada saat itu, ia mendapat perhatian cukup dalam masa pertumbuhannya di masa balita. Ditambah lagi dengan asuhan neneknya yang selalu ada membantu ibunya karena penulis adalah anak pertama dan ibunya belum dirasa cukup pengalaman untuk mengurus bayi. Penulis sempat mengalami hambatan dalam pertumbuhannya. Pada umur yang seharusnya ia sudah bisa berjalan tapi ia belum bisa. Itu dikarenakan, pada saat dia sudah bisa berjalan, ia terjangkit penyakit muntabe yang membuat ia mengalami penurunan drastis. Ia kehilangan semangatnya untuk belajar berjalan. Tapi untungnya ayah dan ibunya sabar megajarinya berjalan.
Satu tahun kemudian, ketika ia sudah tidak mengkonsumsi ASI, ibunya sudah mulai bekerja. Ibunya yang sebagai guru dan ayahnya yang merupakan officer di PT. GPM dimana mereka sudah muai sibuk, membuat ia harus di temani oleh pengasuh yang di sewa oleh orang tuanya. Ditambah lagi adik dari ibunya yang baru melahirkan memaksa neneknya untuk menemani anknya yang lain. Sejak penulis sehariharinya ditemani oleh pengasuh, ia menjadi anak yang susah makan. Badannya kurus dan ia sangat susah makan. Sudah beberapa kali orang tuanya mengganti pengasuh agar cocok dengan penulis, tapi tidak ada satupun yang berhasil membuat penulis doyan makan. Karena hal itu, neneknya pun memberikannya jamu tradisional scar rutin agar Sekar mau makan.
Sekar merupakan anak yang lumayan pintar. Sebelum ia memasuki gerbang sekolah, ia sudah bisa membaca dengan lancar. Itu berkat binaan kedua orang tuanya. Sehinnga pada saat ia masuk ke sebuah taman kanak-kanak di kompleksnya ia sudah tidak kaget lagi. Orang tuanya pun memasukkannya di TK Gula Putih Mataram
III. Masa Taman Kanak-kanak
2 tahun setelah kelahirannya, ibunya melahirkan adik untuk Sekar. Ia mempunyai adik laki-laki yang lahir pada tangal 28 Mei 1998. Setelah kelahiran adiknya, Sekar dan keluarganya harus pindah dari rumah lamanya menuju tempat yang lebih dekat dengan kantor ayahnya yaitu di Perumahan II Blok C No.2 PT. GPM. Pada saat ia berumur 4 tahun, ibunya memasukkannya di Taman Kanak-kanak di kompleks perumahannya. Dari situlah penulis dapat merasakan rasanay bersekolah. Sekar termasuk anak yang aktif di sekolahnya. Ia selalu bisa mengikuti pelajaran yang diberikan gurunya karena ia telah mendapatkan bekal awal dari kedua orang tuanya. Ia juga mempunyai banyak teman dan dapat bersosialisasi dengan baik
Pada umur 5 tahun, tepatnya saat ia sedang berada di TK Nol besar, ia merayakan hari ulang tahunnya yang ke-lima di sekolahnya. Ia juga termasuk anak perempuan yang lincah. Ia sering memanjat pohon untuk mencari rambutan deagan tetangganya. Tidak hanya lincah, ia juga anak yang sangat usil. Ia pernah menjegal temannya denagn kakinya sampai temannya jatuh terusngkur di tanah.
Setelah dua tahun ia mengikuti pembelajaran di TK GPM, akhirnya ia bisa lulus dengan nilai yang baik. Ia pun dimasukkan ke sekolah di jenjang yang lebih tinggi yaitu sekolah dasar. Ia dimasukkan oleh orang tuanya ke SDS 02 Gula Putih Mataram.
IV. Masa Sekolah Dasar
Karena basic ilmu yang dia miliki dari kedua orang tuanya pra-sekolah dan pada masa Taman Kanak-kanak, ia bisa mengikuti pelajaran di sekolah dasar dengan cukup mudah. Itu terbukti dari prestasinya yang mendapat rangking satu baik di semester I ataupun II. Pada saat pertama kalinya ia mendapatkan rangking, ia mendapatkan boneka Minny Mouse yang sangat besar dari kedua orang tuanya. Dengan diberi hadiah seperti itu, ia semakin semangat unutk mendapatkan ranggking lagi. Selain itu juga, oran tuanya selalu menjanjikan akan selalu memberi penghargaan jika ia bisa selalu mendapatkan rangking. Karena gugahan semangat itu pulalah, ia bisa membuktikan bahwa ia bisa. Ia selalu mendapatkan rangking 1 di kelasnya dan mendapatkan gelar juara umum setiap tahunnya sejak kelas 1 SD hingga kelas 6 SD. Ia juga sebagai peroleh nilai UN tertinggi di sekolahnya.
Pada masa SD inilah Sekar mulai mengenal berbagai karakter teman-temannya. Ia juga sering ditunjuk untuk menjadi ketua kelas. Ia termasuk anak yang tegas. Di dukung dengan posisinya sebagai ketua kelas, ia sering memarahi teman-temannya yang tidak mau menuruti perintahnya, ia juga sering terlibat dalam perkelahian dengan teman laki-lakinya. Ia bahkan sering dimarahi oleh ibunya sendiri dimana ibunya sendiri adalah seorang guru yang ada di sekolahnya.
Pada saat kelas 4 SD, ia pernah di hukum oleh seorang guru MTK karena ia tidak membawa tugasnya. Ia disuruh berdiri di tengah lapangan, menghadap dan hormat kepada bendera selama beberapa menit. Itu adalah pertama kalinya ia dihukum oleh gurunya.
Di sekolahnya, ia mengikuti ekskul bina musika dan bina vokalia. Ia juga sempat mengikuti les musik dengan gurunya. Tidak hanya itu, sekar juga aktif dalam kepramukaan di sekolahnya. Seringkali ia mengikuti kemah pramuka bersama teman-temannya. Sekar selalu ditunjuk menjadi pratama putri di kelompoknya. Dan ia pn seringkali menyumbangkan piala dan berhasil membimbing tim nya menjadi tim yang terbaik.
V. Masa Sekolah Menengah Pertama
Karena tidak diperbolehkan melanjutkan sekolahnya di Pondok Pesantren Gontor di Jawa Timur, akhirnya Sekar mendaftarkan diri untuk bersekolah di BandarLampung. Sebenarnya sekar ingin mendaftar ke SMP 2 BandarLampung dan mengikuti program RSBI. Tapi, karena terlalu fokus utuk persiapannya ke Gontor membuatnya melewatkan masa pendaftaran program RSBI. Akhirnya, ayahnya medaftarkan dirinya ke sekolah swasta yang ada di BandarLampung untuk menjadi cadangan yaitu SMP Al- Kautsar. Setelah mengurus segala perlengkapannya, akhirnya ia mengikuti tes tersebut. Dan alhamdulillah, dengan persiapan seadanya, ia bisa lolos dalam tes tersebut. Tidak puas dengan hasil itu, ayahnya kembali mendaftarkannya ke sekolah negeri ang ada di Bandar Lampung. Pada saat itu, pendaftar diperkenankan memilih 3 sekolah pilihan, dan Sekar memilih SMP N 2 sebagai pilihan pertama, SMP N 4 sebagai pilihan kedua, dan SMP N 1 sebagai pilihan ketiga.
akhirnya sekar berhasil lolos tes masuk SMP N 4 BAndar LAmpung dan masuk kelas 7F. selama duduk di kelas 7, Sekar tetap bisa memeprtahankan posisinya berada di ranking 1. naik kelas ke kelas 8, sekar memasuki kelas 8B. Di kelas 8B, sekar menemukan teman-teman barunya. Pada masa kelas 8, sekar termasuk anak yang aktif mengikuti berbagai kegiatan di sekolahnya. Sekar berhasil menjabat sebagai wakil ketua ROHIS SMPN 4. Selain itu juga, sekar mengikuti olimpiade lagi mengikuti jejaknya dari kelas 5 SD lalu. Tapi bedanya, sekar sekarang memilih bidang studi IPS. Sekar memilih IPS karena sekar telah ditunjuk oleh gurunya dan sekar ingin mencari celah lain untuk berprestasi setelah sekar gagal mengikuti olimpiade matematika selama kelas 7. Dan tanpa di duga-duga, sekar berhasil mengikuti babak penyisihan dengan baik dan ia berhasil lolos dari babak penyisihan. Oleh karena itu, sekar dan kawan-kawannya mendapatkan bimbingan rutin untuk mempersiapkan tes tingkat kota/kabupaten. Selama mendapatkan bimibngan rutin satu minggu sekali selama beberapa minggu, sekar mendapatkan banyak pengalaman dan teman. Setelah beberapa minggu, sekar mengikuti tes tingkat kota/kabupaten dan alhamdulillah, sekar berhasi lolos dari tingkat kota/kabupaten menuju tingkat propinsi dan tanpa diduga, sekar berhasil meraih peringkat 10 passing grade. Karena lolos ke babak selanjutnya, sekar kembali mengikuti bimbingan rutin sebelum mengikuti tes tingkat propinsi. Selama mendapat bimibingan, sekar hanya ditemani 5 orang temannya yang tidak ada satupun yang berasal dari sekolahnya. 5 orang itu adalah Ravel, Yozi, Bilhaqi, Fitria, dan Fanisya.
Stelah berbagai kesibukannya, sekar berhasil naik kelas ke kelas 9 dan berhasil menjadi peringkat pertama kembali. Sekar berhasil masuk ke kelas 9H yang merupakan kelas unggulan di sekolahnya. Di kelas 9 ini, sekar mendapat teman-teman yang sangat cocok untuk dirinya. Kelas 9H adalah kelas yang penuh dengan anak-anak bersemangat dan tentu saja pintar-pintar. Sekar selalu termotivasi dan tidak mau kalah dari teman-temannya.
Alhamdulillah, ia berhasil masuk ke SMA N 2 Bandar Lampung dengan menempati urutan ke 78 dengan nilai 80,21. Sekar sangat senang dan tentu saja bersyukur karena ia bisa mendapatkan keinginannya. Tapi kecewa segera menghampiri dirinya, karena teman seperjuangannya, teman satu rumah kosnya, tidak bisa melewati tes mereka dengan baik. Tapi mau apa dikata, mungkin jalan mereka sudah berbeda. Tidak lama dari itu, sekar mendapatkan pemberitahuan dari sekolahnya untuk berkumpul ke sekolahnya untuk mendengar hasil ujian nasional yang telah dilewatinya. Dan alhamdulillah SMPN 4 berhasil meluluskan anak didiknya 100% degan nilai yang lumayan baik. Begitu juga dengan sekar. Sekar berhasil lulus dengan NEM 36.15. dan dengan didapatnya nilai tersebut, itu berarti sudah lebih dari targetnya. Dan tentu saja sekar sangat senang menerima nilai tersebut.
VI. Masa Sekolah Menengah Atas
Sekar harus muai beradaptasi di lingkungan barunya. Dan akhirnya pada saat tanggal 6 Juli 2011 yang merupakan hari pertamanya mengikuti Pra- MOS SMA N 2 BandarLampung. Di hari pertamanya, sekar mengikuti semua kegiatan dengan baik. Sekar tergabung dalam kelompok RUJAK yang berada di bawah tanggungjawab kak Ghufrani Faza, Rensa Nitraga Syarif, Guritno Bagus Pambudi, dan Nur Rafiza Putri. Kelompok rujak dirasa kelompok yang cukup aktif mengikuti kegiatan dan sekar senang tergabung dalam kelompok ini. Dan karena kekompakan dari kelompok rujak, elopmpok rujak yang beratribut serba ungu ini berhasil mendapatkan juara satu survival dan juara tiga yel-yel. Semua anak rujak dan PJ sangat senang karena mendapat juara dengan persiapan yang sangat minim. Setelah selesainya masa Pra-MOS dan MOS, sekar ternyata masuk ke kelas X.7. di kelas X.7, sekar mendapat banyak teman baru. Bersama X.7 sekar merasa senang dalam menuntut ilmu di SMA N 2 bandar lampung. Di kelasnya yang baru, banyak seklai anak yang kocak dan seringkali meramaikan suasana kelas. Tidak hanya itu, di kelasnya sekarang, banyak seklai siswa bahkan hampir semuanya menunjukkan kepantasan mereka di SMA N 2 Bandar Lampung. Dan sangat diharapkan, sekar dapat berusah dengan baik di kelas ini dan kelas ini mebuat sekar semakin semangat belajar.